Aksi tersebut dilakukan warga di kelurahan Tanah Tinggi bagian Barat, Ternate Selatan, karena mereka kecewa dengan sikap pengurus partai yang dianggap telah menipu mereka.
Dengan berjalan kaki sambil mencabuti bendera dan spanduk partai, sekitar 20-an pemuda kawasan tersebut lalu membakarnya. Mereka ditenggarai merupakan kelompok pengojeg yang biasa mangkal di depan gereja Tanah Tinggi.
“Tiga hari lalu, ada pengurus Gerindra yang datang dan mendata kami. Alasannya, data tersebut untuk dijadikan bahan masukan saat kampanye untuk membagi atribut dan ongkos transport kampanye. Ditunggu-tunggu sambil berharap, ternyata beberapa jam menjelang kampanye, mereka membatalkannya,” ujar seorang pemuda yang menolak namanya disebutkan memberi alasan.
Aksi itu sendiri berlangsung dua jam sebelum kampanye partai Gerindra di kawasan lapangan depan DPRD Provinsi Malut, kawasan stadion, Ternate Tengah. Karena dilakukan secara cepat tanpa sempat dideteksi petugas, para pemuda tersebut dengan leluasa melakukan aksinya.
Puluhan bendera yang ditanam di pagar dan pekarangan warga pun tak luput dicopot para pemuda tersebut. Polisi yang tiba di lokasi kejadian hanya bisa menghalau para pendukung dan simpatisan Gerindra yang hendak melewati jalur jalan tersebut menuju ke lokasi kampanye untuk menghindari kontak fisik.
Selain aksi tersebut, sejumlah pendukung dan simpatisan yang menghadiri kampanye partai Gerindra yang dihadiri ketua umum DPP-nya, Prof Dr Ir Suhardi MSc itu, ikut kecewa. Pasalnya, dari informasi yang mereka serap, kampanye Gerindra ini akan dihadiri oleh calon presiden yang diusung Gerindra, Prabowo Subianto.
“Kenyataannya, tidak ada. Yang ada hanya ketua umumnya saja. Ini kan mengecewakan. Padahal kita antusias datang untuk melihat dari dekat Probowo yang jadi Capres Gerindra itu,” tutur Ijul (23), warga Toboko yang tidak bisa menutupi kekecewaannya.