TERNATE HARI INI:

20TH ANNIVERSARY OF THE HILLSBOROUGH

20TH ANNIVERSARY OF THE HILLSBOROUGH
LIVERPOOL, ENGLAND - APRIL 15: The Liverpool Kop End sing 'You'll Never Walk Alone" as red balloons for each of the 96 Hillsborough victims are released during the Hillsborough memorial at Anfield on April 15, 2009, Liverpool, England. Thousands of fans, friends and relatives descended on Liverpool's Anfield Stadium to mark the 20th anniversary of the Hillsborough disaster. A total of 96 Liverpool supporters lost their lives during a crush at an FA Cup semi final against Nottingham Forest at the Hillsborough football ground in Sheffield, South Yorkshire in 1989. (Photo by Christopher Furlong/Getty Images)

Sunday, April 5, 2009

Tarian Erotis Lagi, Polisi Bentrok dengan Pendukung

TERNATE-Masih ingat kejadian tarian erotis saat kampanye partai partai Gerindra di Ternate, Maluku Utara (Malut), beberapa waktu lalu? (Baca beritanya di Okezone.com: Goyang Erotis Warnai Kampanye Gerindra, edisi Jum'at, 20 Maret 2009 - 05:46 WIB)
Kejadian sekitar 16 hari lalu itu kembali terjadi pada kampanye partai yang sama, Sabtu (4/4/2009) sore di lapangan depan DPRD Malut, kawasan Stadion, Ternate Tengah. Pelakunya pun saat dikenali masih wanita yang sama.
Lebih parahnya, goyangan wanita tersebut dilakukan di depan batang hidung sejumlah bocah yang menyaksikannya. Aksi itu sendiri dilakukan wanita tersebut tepat di pintu masuk stadion Gelora Kieraha yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kampanye partai Gerindra.
Memang, puluhan kendaraan sulit untuk masuk ke kawasan lapangan depan DPRD Malut karena akses jalan yang terbatas sehingga kebanyakan mereka memilih memarkirkan kendaraannya di lingkaran Stadion Gelora Kieraha. Akibatnya, lautan manusia juga terjadi di kawasan yang tepat di belakang kantor Walikota Ternate dan berhadapan dengan Pengadilan Negeri Ternate itu.
Disitulah, wanita yang diindentifikasi sudah dalam keadaan teler tersebut melakukan aksinya dibawah dentuman musik yang diputar dari truk-truk yang memasang sound system.
Bukan hanya itu saja, wanita tersebut terlihat akan melepas busananya. Beruntung cepat dicegah oleh sejumlah petugas Satpol PP yang tengah berjaga di gerbang belakang kantor Walikota.
Tak ayal, wanita tersebut nyaris dimassa oleh sejumlah ibu-ibu yang ikut kampanye tersebut. Sebagaimana diamati, mereka terlihat berang dengan aksi wanita ytang ditaksir usianya 20-an dan berambut panjang yang dipirang itu. Beruntung, sebelum dimassa, wanita tersebut bersama komplotannya yankni sekelompok banci lansung bergegas meninggalkan kawasan tersebut dengan mobil truk yang mereka tumpangi.
Selain itu, di lokasi yang sama selang beberapa saat kemudian, terjadi bentrokan antar simpatisan dengan petugas kepolisian yang mengawal jalannya kampanye tersebut.
Peristiwa itu diawali saat salah seorang polisi melarang sejumlah truk yang dipasangi sound system yang tengah memutar musik dengan suara yang cukup keras. Karena tak puas, mereka lalu beramai-ramai mengepung petugas tersebut. Untuk saja, sempat dilerai oleh beberapa orang.
Namun, tak lama berselang saat petugas tersebut meninggalkan lokasi itu, datang sekitar 20-an petugas dan langsung menuju kearah truk yang membandel tak mau mematikan musiknya. Tak ayal terjadi adu argumen antar petugas dan para pendukung Gerindra.
Situasi pun memanas saat petugas mengambil tindakan preventif dengan memukuli sejumlah massa yang langsung berhamburan menghindari pentugan dari bambu petugas. Suasana sempat chaos saat mereka berupaya melakukan perlawanan dengan melempari petugas, namun dengan sigap, aparat dari Polres Ternate itu bisa menenangkan situasi.
Kejadian itu sendiri berlangsung sekitar 15 menit sebelum akhirnya datang partoli bermotor dari Polda Malut yang langsung mensterilkan situasi. Tidak ada korban dari insiden tersebut termasuk tak satupun oknum pengacau yang ditahan petugas. ***

Merasa Ditipu, Warga Cabuti dan Bakar Atribut Gerindra

TERNATE-Kampanye rapat umum terakhir Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Ternate, Maluku Utara, diwarnai aksi bakar atribut dan bendera oleh sejumlah warga dan simpatisan partai tersebut, Sabtu (4/4/2009) sore.
Aksi tersebut dilakukan warga di kelurahan Tanah Tinggi bagian Barat, Ternate Selatan, karena mereka kecewa dengan sikap pengurus partai yang dianggap telah menipu mereka.
Dengan berjalan kaki sambil mencabuti bendera dan spanduk partai, sekitar 20-an pemuda kawasan tersebut lalu membakarnya. Mereka ditenggarai merupakan kelompok pengojeg yang biasa mangkal di depan gereja Tanah Tinggi.
“Tiga hari lalu, ada pengurus Gerindra yang datang dan mendata kami. Alasannya, data tersebut untuk dijadikan bahan masukan saat kampanye untuk membagi atribut dan ongkos transport kampanye. Ditunggu-tunggu sambil berharap, ternyata beberapa jam menjelang kampanye, mereka membatalkannya,” ujar seorang pemuda yang menolak namanya disebutkan memberi alasan.
Aksi itu sendiri berlangsung dua jam sebelum kampanye partai Gerindra di kawasan lapangan depan DPRD Provinsi Malut, kawasan stadion, Ternate Tengah. Karena dilakukan secara cepat tanpa sempat dideteksi petugas, para pemuda tersebut dengan leluasa melakukan aksinya.
Puluhan bendera yang ditanam di pagar dan pekarangan warga pun tak luput dicopot para pemuda tersebut. Polisi yang tiba di lokasi kejadian hanya bisa menghalau para pendukung dan simpatisan Gerindra yang hendak melewati jalur jalan tersebut menuju ke lokasi kampanye untuk menghindari kontak fisik.
Selain aksi tersebut, sejumlah pendukung dan simpatisan yang menghadiri kampanye partai Gerindra yang dihadiri ketua umum DPP-nya, Prof Dr Ir Suhardi MSc itu, ikut kecewa. Pasalnya, dari informasi yang mereka serap, kampanye Gerindra ini akan dihadiri oleh calon presiden yang diusung Gerindra, Prabowo Subianto.
“Kenyataannya, tidak ada. Yang ada hanya ketua umumnya saja. Ini kan mengecewakan. Padahal kita antusias datang untuk melihat dari dekat Probowo yang jadi Capres Gerindra itu,” tutur Ijul (23), warga Toboko yang tidak bisa menutupi kekecewaannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan apapun dari pengurus partai Gerindra terkait dengan aksi tersebut. ***

Thursday, April 2, 2009

Dendam, Ojeq Tusuk Pemukulnya

TERNATE-Akibat dirasuki dendam karena dipukuli saat bersenggolan dengan motor, seorang tukang ojek di Ternate , Maluku Utara, Selasa (31/3/2009) sore, nekat menikam seorang pemuda. Korban terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami tiga luka tusuk di bagian dada dan perut.
Insiden berdarah ini terjadi ketika Karim Kahar (korban), warga kelurahan Mangga Dua, Ternate Selatan, dan tersangka, AL alias Alimudin, warga kelurahan Bastiong yang bersebelahan kelurahan dengan Magga Dua, bersenggolan saat mengendarai sepeda motor di areal terminal Pasar Inpres, hingga korban langsung memukuli tersangka.
Tak puas dengan tindakan korban, tersangka yang masih dendam, pulang ke rumah mengambil pisau, dan kembali ke lokasi kejadian untuk mencari korban.
Tersangka dan korban kembali terlibat perkelahian, dan berakhir dengan tiga tusukan di bagian dada dan perut, hingga, harus menjalani perawatan intensif di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie.
Sementara itu di lokasi kejadian, keluarga serta rekan korban yang tak puas dengan insiden tersebut, mencari tersangka dengan mendatangi rumah tersangka, namun dihalangi polisi yang sudah tiba lebih dulu.
Tersangka yang sempat melarikan diri, berhasil ditangkap tim Buru Sergap (Buser) Polres Ternate. Di depan penyidik, tersangka mengakui perbuatannya karena dendam dipukuli korban.Atas perbuatannya, tersangka kini ditahan di sel Polres Ternate. “Dia dikenai pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,” kata Kasat Reskrim Polres Ternate, Ipda Rama Pattara. ***

Monday, March 30, 2009

459 Napi Malut Terancam Hilang Hak Pilih

TERNATE-Sebanyak 459 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Maluku Utara (Malut) terancam kehilangan hak pilihnya karena hingga saat ini belum terdata.
Jumlah tersebut, tersebar di tujuh titik, yakni empat Lapas (Ternate, Jailolo, Tobelo dan Sanana) serta tiga Rutan (Ternate, Soa Sio dan Labuha). Totalnya warga binaan pemasyarakatan berjumlah 461, sementara dua orang masih dibawah umur sehingga tidak memiliki hak pilih pada Pemilu 9 April nanti.
“Koordinasi dengan KPU sudah dilakukan tapi sampai saat ini belum ditanggapi terkait pendataan jiwa pilih dan sosialisasi,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Malut, Dafri Djen.
Meski demikian, pihak Kanwil tetap siapkan fasilitas dan hal-hal teknis jika pada Pemilu nanti. "Karena alasan keamanan, meski jumlahnya jauh dibawah aturan yakni 500 jiwa pilih, tapi tetap dalam Lapas akan dibuatkan satu TPS untuk warga binaan," pungkas Dafri. ***

Data Warga Binaan Pemasayarakatan:
- Lapas Ternate : 90 orang
- Rutan Ternate : 57 orang
- Rutan Soa Sio : 59 orang
- Lapas Jailolo : 5 orang
- Rutan Labuha : 68 orang
- Lapas Tobelo : 55 orang (2 dibawah umur)
- Lapas Sanana : 125 orang
* Sumber: Kanwil Departemen Hum dan HAM Malut

Wednesday, March 25, 2009

Gubernur Malut dan Walikota Ternate Diproses Panwas

TERNATE-Dianggap melakukan pelanggaran saat berkampanye rapat umum di partainya masing-masing, Gubernur Maluku Utara (Malut) Drs Thaib Armaiyn, dan walikota Ternate, Drs Syamsir Andili, terancam diproses Panwas Pemilu (Panwaslu) Malut.


Thaib yang juga ketua DPD Partai Demokrat Malut, akan diproses Panwaslu, terkait pelanggaran keterlibatan sejumlah PNS pada saat partai tersebut berkampanye pada hari Minggu lalu, termasuk juga penggunaan beberapa mobil dinas Pemprov dan pengerahan anak-anak dibawah umur pada kampanye tersebut.


Sementara ketua Dewan Pemasehat Partai Golkar Malut yang tak lain walikota Ternate, Syamsir Andili, akan diproses terkait penggunaan fasilitas Negara yakni pesawat jenis Nomad P 834 milik TNI-AL saat berkampanye di Kepulauan Sula pada Sabtu pekan lalu.


Surat pemanggilannya sudah kami layangkan. Jika tidak diindahkan, maka hal ini akan kami proses di Gakumdu Polda Malut. Ini semata bagi penegakan aturan dan Undang-undang. Sebagai pengurus partai besar, mereka harus memberi contoh yang baik. Paling tidak ada unsure taat asaz-nya,” ujar Anggota Panwaslu Malut, Mayrudin Maende pada wartawan, Selasa (24/3/2009) sore WIT.


Selain kedua kepala daerah itu, sejumlah fungsionaris kedua Partai turut dipanggil untuk dimintai keterangannya secara bersama, termasuk tiga anggota DPRD Malut yakni dua fungsionaris Demokrat Djafar Konoras dan Hendra Karianga serta wakil ketua DPD Golkar Malut Saiful Ruray.


Panwas juga melakukan panggilan terhadap sejumlah PNS di lingkup Pemprov Malut yang hadir dan menggunakan atribut serta membawa mobil dinas saat kampanye Demokrat.

Wednesday, January 14, 2009

Dua Anggota KPUD Malut Divonis Bebas

TERNATE-Dua anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Maluku Utara (Malut) masing-masing ketua M Aziz Kharie dan ketua Pokja Pencalonan Mulyadi Tutupoho, resmi divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Ternate (PN) atas kasus laporan Panwas Pemilu Malut.

Majelis hakim dalam memutuskan perkara persidangan yang diketuai Dedi Armi di PN Ternate di kawasan jalan stadion, Rabu (14/1/2009) sore WIT, menganggap laporan Panwas tersebut sudah kadaluarsa.

Panwas yang melaporkan adanya tindak pelanggaran Pemilu oleh KPUD Malut dalam penetapan calegnya, oleh majelis hakim, dianggap telah melewati batas waktu pengajuan perkaranya.

“Sebagaimana pasal 247 tentang mekanisme pelaporan dimana Panwas dalam berkas laporannya tidak mencantumkan bukti adanya laporan masyarakat,” kata ketua majelis hakim Dedi Armi dalam putusannya.

Selain itu, terkait dengan pasal tersebut pula, Panwas juga dikatakan terlambat dalam memasukan berkas laporannya dimana melewati batas waktu sebagaimana ditetapkan Pasal 247 ayat (40) yang menyebutkan selambatnya tiga hari sejak terjadinya pelanggaran tersebut.

Atas dasar itulah, majelis hakim membebaskan dua terdakwa tersebut dari segala tuntutan. Namun, majelis hakim tetap memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang tidak puas dengan keputusan tersebut untuk menempuh jalur hukum selanjutnya.

Kedua anggota KPUD Malut itu dilaporkan panwas terkait dengan adanya sejumlah caleg bermasalah yang ditetapkan dalam DCT. Diantaranya Hendra Kariangana. Hendra yang merupakan ketua DPD partai Demokrat Maluku Utara dianggap tidak layak lagi oleh Panwas karena berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) telah memiliki hukum tetap. Dia divonis bersalah dengan masa hukuman di atas lima tahun.

KPUD juga dianggap telah melecehkan sistem peradilan di Indonesia termasuk mengabaikan surat Pengadilan Negeri Ternate yang menetapkan bahwa putusan kasus Hendra tersebut bersifat tetap di mana telah melalui sejumlah prosedur hukum mulai dari Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung.

Langkah KPUD ini juga dinilai panwas, telah melecehkan konstitusi yakni pasal 50 ayat (1) huruf (g) UU Nomor 10 tahun 2007 tentang Pemilu. KPUD juga dianggap menyisahkan masalah lain yakni terdapatnya empat nama baru yang dicantumkan pada DPT tersebut. Padahal, keempat nama itu tidak terdapat pada Daftar Calon Sementara (DCS) DPRD Propinsi Malut.

Keempat nama itu yakni, Ulfa Djahir (Caleg nomor urut 8 dari PDIP Dapil I Ternate-Halbar), Arfan TR Umasugi (Caleg nomor urut 3 dari PPD Dapil 4 Halsel) serta Nourul Pendjas Umatjinadan Irwan Ismunandar, keduanya dari PNI Marhaenisme nomor urut 1 dan 2 Dapil 5 Kepulauan Sula.

Selain terdapat penambahan nama, terjadi pertukaran nomor urut dan partai salah satu Caleg yakni Pdt Agustinus Nicolas yang sebelumnya merupakan Caleg PDK nomor urut 5, menjadi caleg nomor urut 1 dari Partai Republikan Dapil 1 Ternate-Halbar.

Kasus ini sendiri resmi dilaporkan Panwas pada 2 November 2008 tepat dua hari setelah Pleno DCT yang dilakukan KPUD. Namun, berkas perkara tersebut baru diserahkan kepolisian pada kejaksaan pada 26 Desember 2008.

Pohon Tumbang Tindih Angkot, 9 Orang Jadi Korban

TERNATE-Hujan deras disertai gemuruh angin kencang yang terjadi di kota Ternate, Maluku Utara, sejak sore hingga tengah malam, Selasa 913/1/09) ikut memakan korban.

Sembilan orang mengalami luka serius, dua diantaranya harus menjalani rawat inap, termasuk sebuah mobil, dan sebuah counter pulsa juga turut parah akibat dihantam pohon tumbang.

Sebuah mobil dengan nomor polisi DG 1810 AU yang tengah melaju di jalan Ahmad Yani, tepat di depan pintu gerbang pelabuhan A Yani Ternate sekitar pukul 21.00 WIT, tiba-tiba dihantam pohon tumbang.

Pohon berjenis akasia dengan diameter batangnya sekitar 50 cm itu tepat menghujam di bagian depan mobil yang langsung mencederai No Tarani (36), sopir angkot bersama Bernabus (48). Keduanya pun harus dilarikan ke RSUD Chasan Boesoeri karena mengalami luka cukup serius di bagian kepalanya.

Selain mereka berdua, dua penumpang lain yang ikut dalam angkot jurusan selatan kota Ternate itu yakni Kasman (28) dan Syukur (30). Tapi, keduanya tidak mengalami cedera serius melainkan hanya memar di bagian wajah karena duduk tepat di bagian belakang sopir. No sendiri, selain mengalami cedera di bagian kepala, dadanya ikut terjepit setir karena tertimpa batang pohon yang jatuh tepat di bagian depan mobilnya hingga rinsek.

Selain mereka berempat, pohon tersebut juga turut melukai tiga orang yang belum diketahui identitasnya saat tengah berteduh di sebuah toko tepat di depan jalan tersebut. Meski demikian tiga korban tersebut dilaporkan juga tidak mengalami luka yang cukup serius.

Jalur Bandara ikut Terputus

Akibat hujan deras dan angin kencang malam itu juga, sebuah pohon tumbang di kawasan Jalan Batu Angus, Kelurahan Akehuda, Ternate, Maluku Utara. Dua orang yang sedang berteduh di bawah pohon tersebut menderita luka memar di bagian kepala akibat tertimpa runtuhan pohon.

Tumbangnya pohon tersebut juga memutus arus lalu lintas menuju Bandara Babullah. "Mereka itu tukang ojek dan penumpang yang kebetulan tengah berteduh karena hujan deras dibawah pohon itu. Tapi mereka tidak mengalami luka yang serius. Hanya memar dan lecet sedikit. Keduanya sempat dirawat warga sebelumnya akhirnya pulang," ujar salah seorang warga, Iwan Grobozal.

Puluhan warga bersama sejumlah petugas pun akhirnya turun tangan membersihka runtuhan pohon untuk membuka kembali akses jalan menuju bandara. Hujan dan angin kencang juga merusak sejumlah papan reklame, termasuk puluhan baliho para caleg. Hujan juga meruntuhkan ranting-ranting pohon di sepanjang jalur hijau di Jalan Hasan Esa dan Jalan Ki Hajar Dewantara sehingga menyulitkan para pengendara sepeda motor yang melintasi kawasan tersebut.

Beberapa kapal yang dijadwal untuk berlayar, terpaksa harus membatalkannya. Salah satunya KM aksar Saputra 06 yang bahkan harus kembali merapat di dermaga Bastiong akibat buruknya cuaca malam itu.