Untuk mengejar target tersebut, sejumlah rencana mulai dikembangkan. "Kami targetkan pada akhir 2009 nanti akan terbangun 30 ribu hektar sawah yang diprediksi akan menghasilkan 225 ribu ton padi setiap masa panennya," ujar Bupati Halbar Namto Hui Roba ketika melakukan panen raya perdana padi sawah seluas 20 hektar di desa Toboso, kecamatan Jailolo, Kamis (7/8/2008) siang.
Selain membangun kawasan persawahan yang akan tersebar di beberapa wilayah kabupaten yang menjadi induk Maluku Utara sebelum dimekarkan menjadi propinsi dan terpecah menjadi delapan kabupaten itu, kerja pertama yang akan dilakukan Pemda setempat yakni membangun sistem irigasi yang memadai, penguatan tekni bercocok tanam bagi para petani serta pengembangan teknologi pertanian.
"Ini didukung dengan karakter warga yang memang rata-rata 80 persennya petani termasuk warga transmigran asal pulau jawa yang memang adalah petani sawah di daerah asalnya namun alih profesi karena belum adanya ketersediaan lahan selama ini," tambah Bupati yang didampingi Kadis Pertanian Sayuti Djamaa.
Untuk target awal tahun 2008 ini saja, Halbar menargetkan akan membangun sekitar 10 hektar areal persawahan yang kini mulai sedikit demi sedikit direalisasi. Bahkan, Pemkab Halbar sendiri aku Kadis Pertanian, telah membangun kerjasama dengan pihak IPB Bogor untuk mendapatkan padi dengan varietas terbaik yang tahan terhadap serangan hama yang hasilnya diharapkan bisa maksimal.
"Diharapkan nantinya pada 2010, Halbar sudah bisa menjadi penghasil beras yang bisa dikonsumsi rakyat Maluku Utara termasuk juga di Indonesia Timur," ucap Namto optimis. ***